Rabu, 09 Februari 2022

Media Nyuluh | Mengenal Jernang, Alternatif Usaha Kelompok Tani Hutan yang Menjanjikan.


Sumber Gambar : hutanriau.or.id

    Jernang (Daemonorops sp), Merupakan salah satu jenis rotan yang memiliki nilai ekonomis namun tak banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Rotan jernang biasanya tumbuh dengan membentuk rumpun, memanjat hingga ketinggian 30 m tergantung dari tinggi pohon yang menjadi inang/tempat merambat. Batang rotan jernang langsing dan fleksibel berdiameter 2-3 cm dipenuhi duri-duri kecil dan tajam. Daun rotan jernang berwarna hijau terdiri dari helaian anak daun yang tersusun berpasang-pasangan, permukaan bagian bawah daun sedikit cekung. 

    Dari 530 jenis rotan di dunia, sebanyak 316 jenis terdapat di hutan Indonesia. Di wilayah hutan Sumatera terdapat 132 jenis. Beberapa jenis Rotan Jernang yang ada di Sumatera diantaranya D. didymophyllus BECC dengan karakteristik buah kecil-kecil dan sedikit menghasilkan getah, D. draco BL dengan karakteristik buah yang besar dan D. rubber BL (Jernang howe pelah) Sebagai pewarna batang rotan yang telah dikupas supaya berwarna merah.

    Rotan jernang mulai berbuah pada usia 2 tahun, akan tetapi baru menghasilkan getah jernang setelah berumur 5 tahun. Tanaman rotan jernang berbuah dua kali setahun, yaitu pada bulan April dan September. Buah rotan jernang seperti buah rotan pada umumnya, yaitu bulat kecil-kecil berkumpul seperti buah salak

    Getah jernang banyak digunakan sebagai bahan baku baik di dunia kesehatan maupun perindustrian sebagai berikut : 

  1. Bahan baku obat-obatan : obat diare, disentri, pembeku darah akibat luka, sakit gigi, asma, sipilis dan berkhasiat aphrodisiac (meningkatkan libido); 
  2. Bahan baku pewarna vernis, keramik, porselen, marmer, batu, kayu, rotan, bambu, cat dan kertas; 
  3. Bahan penyamakan kulit; 
  4. Bahan baku kosmetik/lipstik dll.
    Banyaknya manfaat dari jernang menjadikan jernang sebagai komoditi yang memiliki nilai jual tinggi. Dilansir Revis Asra dalam Perlindungan Pohon Induk Jernang (Daemonorops spp) di Mandiangin Jambi  buah jernang segar di Jambi mencapai Rp. 500.000/kg, sementara untuk buah yang berukuran kecil yang baru mekar dari tandan bunga dinilai seharga Rp. 70.000 sampai Rp. 100.000/kg, untuk getah/resin jernang mencapai Rp. 5.000.000/kg dan untuk pasar luar negeri misalnya Singapura harga jualnya mencapai USS 30/kg. Buah jernang diolah dalam bentuk tepung serbuk yang harganya lebih mahal mulai Rp1.250.000. Sama halnya dengan bentuk bubuk buah jernang per kg (kilogram) yang harganya dapat melambung tinggi mencapai Rp2.750.000.

    Jika tertarik membudidayakannya, bibit tanaman Jernang dapat dibeli di market place online maupun kepada penjual disekitar. Di market place online, harga bibit jernang bervariatif, dari kecambah hingga bibit berusia satu tahun. Harga bervariatif dari Rp. 2.000  - Rp. 63.900.

    Harga tersebut sebanding dengan hasil Jernang baik berupa Buah, resin maupun tepung Jernang. Budidaya ini dipandang prospektif dalam menambah pendapatan Kelompok Tani Hutan. Sehingga dengan demikian adanya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan anggota KTH yang mana berimbas pada peran aktif anggota KTH dalam menjaga Kawasan Hutan.




Sumber :

Kemenhut. (2015). Budidaya tanaman Rotan Jernang. Arthawisesa.com. Diakses tanggal 7 Feb 2022, dari http://arthawisesa.com/cybexluhut/index.php/katalog/c/12/Budidaya-Tanaman-Rotan-Jernang/.

Hanafiah, Junaidi. (17 Maret 2022). Jernang, Bukan Sembarang Tumbuhan Hutan. Mongabay.co.id. Diakses tanggal 7 Feb 2022 dari https://www.mongabay.co.id/2022/03/17/jernang-bukan-sembarang-tumbuhan-hutan/

Dyah, Ditta. (1 November 2021). Info Terbaru Harga Buah dan Getah Jernang. harga.web.id. Diakses tanggal 7 Feb 2022 dari https://harga.web.id/harga-buah-jernang-getah.info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar