Kamis, 01 September 2022

Media Nyuluh : YUK BELAJAR BUDIDAYA LEBAH MADU TRIGONA DARI KTH MEKAR SARI TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

    Kegiatan Temu Karya Budidaya Lebah Madu Trigona di KTH Mekar Sari dilaksanakan di rumah Ketua Kelompok Tani Hutan Mekar Sari Desa Rantau Udik 2 di Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur. Di Desa Rantau Udik 2 Tim disambut oleh Penyuluh TN Way Kambas menuju KTH Mekar Sari. KTH Mekar Sari merupakan KTH binaan TN Way Kambas. Diketuai oleh bapak Rohman dengan Pendamping Bapak Yudi Cucu Sumarwa. KTH Mekar Sari terkenal dengan kegiatan budidaya Lebah Madu Klenceng. Selain itu di sekretariat KTH Mekar sari hadir pula Ketua KTH Wana Bakti yang merupakan pecahan dari kelompok Mekar Sari.

Gambar  1. Pertemuan antara Pendamping dan anggota di lokasi Budidaya Lebah madu
Gambar  1. Pertemuan antara Pendamping dan anggota di lokasi Budidaya Lebah madu

Gambar  2. Bagan Susunan Pengurus KTH Mekar Sari

    KTH Mekar Sari dibentuk pada tahun 2017 dengan budidaya dua jenis madu Cerana dan Trigona. Dalam kegiatan usaha kelompok KTH telah mendapat bantuan dari TN Way Kambas berupa Log kayu rumah lebah madu Trigona. Lokasi budidaya terletak dibelakang rumah ketua KTH dimana dilaksanakan kegiatan. Terdapat belasan log kayu yang  tersusun di pekarangan belakang rumah. Di sebelah kanan terdapat tanaman Air Mata Pengantin berbunga merah muda ditanam seluas 5x10 meter. Tanaman Air mata pengantin merupakan salah satu pakan utama ternak lebah madu yang dibudidayakan. Selain itu masih terdapat jenis pakan lain seperti  tanaman yang mengandung getah seperti Nangka, dan lain sebagainya. Menurut penuturan Ketua KTH pakan dari tanaman bergetah ini membantu lebah madu untuk membuat sarang dimana madu dikumpulkan. Log kayu berisi sarang lebah ada yang sudah terisi dari awal dan ada pula diisi dengan melakukan perlakuan tertentu. Log kayu yang sudah terisi lebah madu biasa masyarakat jumpai di dalam hutan masyarakat maupun di kebun. Biasanya lebah klenceng dan trigona yang ditemui  pada kayu mati akan di potong dan dibawa pulang untu dibudidayakan.

Gambar 3. Tanaman Air Mata Pengantin sebagai pakan Lebah Madu 

Gambar  4. Log kayu sarang lebah dan kotak berisi sarang madu


    Sementara untuk sarang lebah yang dilakukan perlakukan tertentu apabila  ditemukan pada pohon yang masih hidup. Lalu dilakukan pemindahan dengan menempelkan media seperti botol air mineral yang diselotip gelap dan di tempelkan ke lubang dimana lebah tersebut bersarang. Dalam beberapa minggu, botol air mineral yang telah terisi sarangnya dapat dilepas dari sarang asli dan dibawa pulang untuk dipindahkan kembali ke log kayu buatan. Lubang sarang yang telah terisi lebah madu bagian atasnya dilubangi. Kemudian dibuat terhubung dengan kotak berisi sarang dimana madu yang dikumpulkan oleh lebah tersimpan. Setelah itu kotak kayu tersebut ditutup dan ditindih dengan kayu sebagai pemberat agar terhindar dari serangan hama seperti serangga dan reptil.

Gambar  5. Lubang yang dibuat Lebah sebagai pintu masuk ke sarang


Gambar  6. Sarang madu yang dibuat manual (berwarna gelap) dan dibuat oleh lebah (warna terang)



    Ada salah satu tips yang diungkapkan ketua KTH Mekar Sari yaitu dengan membuat cetakan mangkuk madu secara manual. Caranya dengan mencelupkan ibu jari kedalam parafin hasil sisa panen madu sebelumnya yang telah dicairkan. Setelah berbentuk mangkuk, diletakkan di dalam kotak sarang madu. Cara ini dilakukan agar lebah lebih cepat membuat sarang madu. Dalam beberapa jam cetakan mangkuk tersebut sudah berbentuk bola dan terhubung dengan sarang madu lainnya.

Gambar  7.  Sarang lebah madu Klenceng (jenis lebah lebih kecil)


        Madu trigona ini dapat dipanen paling cepat dalam satu bulan. Cara panennya sendiri dilakukan dengan menggunakan mesin yang dibuat oleh anggota untuk menyedot madu di tiap lubangnya. Sementara untuk jenis lebah madu klenceng yang lebih kecil sarangnya dilakukan dengan memerasnya secara langsung. Untuk rasa, madu trigona lebih manis sementara madu dalam sarang yang kecil lebih terasa asam.


Gambar  8. Kemasan produk madu KTH Mekar Sari


            Saat ini usaha budidaya lebah madu di KTH Mekar Sari telah dikomersilkan dan dipasarkan baik di kecamatan hingga ke luar daerah. Harga untuk satu botol kecil terbilang cukup mahal dibanding harga lebah madu akasia yang dibudidaya dan madu mangrove yang non budidaya di Jambi. Keseriusan usaha kelompok ini salah satunya dengan pelabelan dan kemasan madu yang menarik. KTH Ini telah menjadi KTH percontohan mengenai Lebah Madu Trigona hampir di sebagian wilayah Sumatera.


 

 

 

 

 

 

             

 

 

Senin, 18 Juli 2022

Media Nyuluh | Yuk, Kenali keluarga Kucing Yang Di lindungi Di Sumatera.

Sumatera merupakan salah pulau yang memiliki kekayaan biodiversiti. Fauna Flora baik itu dilindungi maupun tidak dilindungi tersebar di hutan-hutan Sumatera. Namun, dengan maraknya perdagangan dan perburuan tumbuhan dan satwa liar dilindungi, penting untuk mengetahui jenis-jenis satwa dilindungi khususnya di Sumatera. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat penting dalam pengawasan peredaran tumbuhan dan satwa liar dilindungi maupun apabila ada penemuan satwa langsung.

Kali ini, Kita bicara Kucing. Famili Felidae ini memiliki banyak spesies dan beberapa diantaranya merupakan endemik Sumatera. bagi pecinta kucing, satwa ini banyak menjadi incaran untuk dipelihara. Ada pula yang memburu satwa ini untuk dijadikan aksesoris dan sebagainya. Maka dari itu, yuk kenali kucing-kucing berikut yang dilindungi dan dilarang untuk dimiliki, diburu dan diperdagangkan.

1.  Catopuma teinckii / Kucing emas / (NR)


Sumber Gambar : Vanaavi


Kucing Emas tinggal di hutan, savana, semak, dan padang rumput. Tersebar di Pulau Sumatera utamanya di Taman Nasional Kerinci Sebelat. Status Konservasi satwa ini Hampir terancam punah dengan populasi yang menurun setiap tahunnya. Kucing emas ini memiliki kebiasaan berkelompok, pakan buruannya seperti tikus dan ular. 

2.  Macan dahan sumatera /Neofelis diardi/ (EN)


Sumber Gambar : Chien C. Lee

 Macan Dahan Sumatera tersebar di Wilayah Sumatera khususnya si Taman Nasional seperti Taman Nasional Tesso Nilo dan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh. Populasi satwa yang terancam punah ini berkisar 2.500 individu dewasa dan terus menurun. Kebiasaan satwa ini berkelompok dengan pakan seperti kera, ular, bekantan dan mamalia kecil lainnya.


3. Panthera tigris sumatrae / Harimau Sumatera (EN)

Sumber gambar : Langgam.id


Harimau sumatera merupakan satwa endemik Sumatera yang tersebar di Kepulauan Sumatera khususnya di Taman Nasional di Sumatera. Satwa yang status konservasinya terancam punah ini hanya memiliki populasi sekitar 400-500 individu. Kucing besar yang memiliki kebiasaan soliter ini dapat hidup doo hutan dataran rendah (Rawa) Seperti Taman Nasional Berbak Sembilang dan hutan Dataran Tinggi Seperti Taman Nasional Kerinci Seblat. Kepunahan satwa ini tak lepas dari perburuan liar yang biasanya dimanfaatkan sebagai obat, makanan san perhiasan baik kulit, tulang maupun kumisnya. Harimau Sumatera merupakan hewan karnivora, makanannya berupa Babi, rusa, orang utan, unggas dan trenggiling.

4. Pardofelis Marmorata / Kucing batu (NT)

Sumber gambar : Chen C. Lee

Kucing batu merupakan satwa yang status konservasinya hampir terancam punah. Kucing batu tampak sekilas mirip dengan Kucing Dahan Sumatera dari motif bulu. Hanya saja Kucing batuk lebih banyak bintik hitamnya dan memiliki ekor lebih panjang. Satwa ini hidup di hutan tropis kering dan dataran rendah basah dengan ketinggian 0-2.500mdpl. Tersebar di Pulau Kalimantan dan Sumatera seperti di Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Kucing batu memangsa primata, tikus, reptil, burung, tupai, kalelawar buah, katak dan serangga.

5. Prionailurus bengalensis / Kucing Kuwuk  (LC)

Sumber gambar : centangbiru.com

Kucing Kuwuk hidup di hutan, semak, padang rumput dan lahan basar. Tersebar di pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Status konservasi kucing ini Sedikit kekhawatiran dengan populasi yang stabil. Kucing yang aktif dimalam hari ini memangsa ikan dan burung kecil. Dapat hidup di dekat pemukiman pedesaaan dan merupakan perenang yang hebat.

6. Prionailurus planiceps / Kucing Tandang  (EN)


Sumber Gambar : Marc Faucher

Kucing tandang tersebar di pulau Sumatera dan Kalimantan. Habitat kucing ini berada di ketinggian 0-700 m di hutan lahan basa, rawa, danau, sungai dan hutan. Status Konservasi satwa ini terancam punah dengan populasi yang menurun sekitar 2.449 ekor. Kebiasaan kucing ini berkelompok dengan mangsa ikan dan burung kecil.

Senin, 20 Juni 2022

Media Nyuluh | Administrasi Kelompok Tani Hutan

Sumber Gambar : metrokalimantan.com

Pembukuan kelompok adalah suatu rangkaian kegiatan untuk mencatat semua perubahan atau transaksi yang telah dilakukan menyangkut kegiatan kelompok, baik itu notulensi kegiatan rapat, buku anggota hingga kas kelompok.

Administrasi yang baik merupakan salah satu dasar dalam penilaian kelas kelompok. Dari administrasi kelompok juga dapat menunjukkan sudah sejauh mana perkembangan kegiatan kelompok yang telah dilaksanakan. 

Selain aturan kelompok (AD-ART) setiap kelompok harus mempunyai buku-buku administrasi kelompok yang dicatat secara tertib oleh pengurus kelompok atau anggota yang ditugasi untuk itu.

Administrasi Kelompok Tani adalah seperangkat catatan atau dokumen yang disediakan oleh kelompok menyangkut semua  kegiatan yang dilakukan kelompok tersebut. Perangkat administrasi dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :
  1. Administrasi Kegiatan
  2. Administrasi Keuangan
  3. Kelengkapan lainnya.

1. Administrasi Kegiatan
    Kelengkapan administrasi kegiatan merupakan kelengkapan administrasi yang digunakan untuk mencatat segala kegiataan kelompok.  Administrasi Kegiatan dijabarkan sebagai berikut 
  1. Buku Susunan Pengurus
  2. Buku Daftar Anggota
  3. Buku Rencana Kegiatan
  4. Buku Kegiatan
  5. Buku Tamu
  6. Buku Notulensi rapat
  7. Buku Daftar hadir
  8. Buku Saran-saran Anggota
  9. Buku Anjuran Instansi Lain
  10. Buku Agenda Surat Masuk dan Keluar
  11. Buku Ekspedisi
  12. Buku Inventaris Sarana dan Prasaran
  13. Buku Konsultasi
  14. Buku Kunjungan Pengurus
  15. Buku Identitas Anggota

2. Administrasi Keuangan.
    Administrasi keuangan adalah segala catatab yang dilakukan oleh kelompok berkaitan dengan keuangan kelompok. Bebebrapa perangkat administrasi keuangan antara lain : 
  1. Buku Kas
  2. Buku Iuran Anggota Kelompok
  3. Buku Tabungan Anggota Kelompok
  4. Buku Inventaris
  5. Buku Penjualan
  6. Buku Pembelian dan 
  7. Buku Simpan Pinjam

3. Administrasi Kelembagaan Lainnya
Administrasi kelembagaan lainnya merupakan administrasi diluar administrasi keuangan dan kegiatan yang bertujuan sebagai dokumen identitas kelompok seperti :
  1. Sekretariat Kelompok
  2. Papan Nama Plank Kelompok Tani
  3. Stempel Kelompok Tani
  4. Arsip Dokumen dan Berita Acara Pembentukan Kelompok
  5. Arsip Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kelompok
  6. Rencana Kerja Kelompok
  7. Rencana Kebutuhan Kelompok
  8. Rencana Usaha Anggota
  9. Buku Biodata Anggota Kelompok
  10. Papan Data Monografi Kelompok
  11. Peta Wilayah Kelompok
Dari sekian banyak jenis buku administrasi yang harus dilengkapkan, Paling tidak sebuah Kelompok Tani Hutan harus memiliki Sekretariat, AD/ART, Data Anggota, Stempel Kelompok, Buku Tamu, Buku Buku, Buku Notulensi, Daftar Hadir, Buku Kas, Buku Inventaris dan Buku Iuran Anggota. Dengan demikian sedikit banyaknya dapat menggambarkan kondisi kelompok dan sebagai pertanggung jawaban pengurus kelompok terhadap anggota, pembina maupun pendamping.



Rabu, 09 Februari 2022

Media Nyuluh | Mengenal Jernang, Alternatif Usaha Kelompok Tani Hutan yang Menjanjikan.


Sumber Gambar : hutanriau.or.id

    Jernang (Daemonorops sp), Merupakan salah satu jenis rotan yang memiliki nilai ekonomis namun tak banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Rotan jernang biasanya tumbuh dengan membentuk rumpun, memanjat hingga ketinggian 30 m tergantung dari tinggi pohon yang menjadi inang/tempat merambat. Batang rotan jernang langsing dan fleksibel berdiameter 2-3 cm dipenuhi duri-duri kecil dan tajam. Daun rotan jernang berwarna hijau terdiri dari helaian anak daun yang tersusun berpasang-pasangan, permukaan bagian bawah daun sedikit cekung. 

    Dari 530 jenis rotan di dunia, sebanyak 316 jenis terdapat di hutan Indonesia. Di wilayah hutan Sumatera terdapat 132 jenis. Beberapa jenis Rotan Jernang yang ada di Sumatera diantaranya D. didymophyllus BECC dengan karakteristik buah kecil-kecil dan sedikit menghasilkan getah, D. draco BL dengan karakteristik buah yang besar dan D. rubber BL (Jernang howe pelah) Sebagai pewarna batang rotan yang telah dikupas supaya berwarna merah.

    Rotan jernang mulai berbuah pada usia 2 tahun, akan tetapi baru menghasilkan getah jernang setelah berumur 5 tahun. Tanaman rotan jernang berbuah dua kali setahun, yaitu pada bulan April dan September. Buah rotan jernang seperti buah rotan pada umumnya, yaitu bulat kecil-kecil berkumpul seperti buah salak

    Getah jernang banyak digunakan sebagai bahan baku baik di dunia kesehatan maupun perindustrian sebagai berikut : 

  1. Bahan baku obat-obatan : obat diare, disentri, pembeku darah akibat luka, sakit gigi, asma, sipilis dan berkhasiat aphrodisiac (meningkatkan libido); 
  2. Bahan baku pewarna vernis, keramik, porselen, marmer, batu, kayu, rotan, bambu, cat dan kertas; 
  3. Bahan penyamakan kulit; 
  4. Bahan baku kosmetik/lipstik dll.
    Banyaknya manfaat dari jernang menjadikan jernang sebagai komoditi yang memiliki nilai jual tinggi. Dilansir Revis Asra dalam Perlindungan Pohon Induk Jernang (Daemonorops spp) di Mandiangin Jambi  buah jernang segar di Jambi mencapai Rp. 500.000/kg, sementara untuk buah yang berukuran kecil yang baru mekar dari tandan bunga dinilai seharga Rp. 70.000 sampai Rp. 100.000/kg, untuk getah/resin jernang mencapai Rp. 5.000.000/kg dan untuk pasar luar negeri misalnya Singapura harga jualnya mencapai USS 30/kg. Buah jernang diolah dalam bentuk tepung serbuk yang harganya lebih mahal mulai Rp1.250.000. Sama halnya dengan bentuk bubuk buah jernang per kg (kilogram) yang harganya dapat melambung tinggi mencapai Rp2.750.000.

    Jika tertarik membudidayakannya, bibit tanaman Jernang dapat dibeli di market place online maupun kepada penjual disekitar. Di market place online, harga bibit jernang bervariatif, dari kecambah hingga bibit berusia satu tahun. Harga bervariatif dari Rp. 2.000  - Rp. 63.900.

    Harga tersebut sebanding dengan hasil Jernang baik berupa Buah, resin maupun tepung Jernang. Budidaya ini dipandang prospektif dalam menambah pendapatan Kelompok Tani Hutan. Sehingga dengan demikian adanya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan anggota KTH yang mana berimbas pada peran aktif anggota KTH dalam menjaga Kawasan Hutan.




Sumber :

Kemenhut. (2015). Budidaya tanaman Rotan Jernang. Arthawisesa.com. Diakses tanggal 7 Feb 2022, dari http://arthawisesa.com/cybexluhut/index.php/katalog/c/12/Budidaya-Tanaman-Rotan-Jernang/.

Hanafiah, Junaidi. (17 Maret 2022). Jernang, Bukan Sembarang Tumbuhan Hutan. Mongabay.co.id. Diakses tanggal 7 Feb 2022 dari https://www.mongabay.co.id/2022/03/17/jernang-bukan-sembarang-tumbuhan-hutan/

Dyah, Ditta. (1 November 2021). Info Terbaru Harga Buah dan Getah Jernang. harga.web.id. Diakses tanggal 7 Feb 2022 dari https://harga.web.id/harga-buah-jernang-getah.info