Senin, 18 Juli 2022

Media Nyuluh | Yuk, Kenali keluarga Kucing Yang Di lindungi Di Sumatera.

Sumatera merupakan salah pulau yang memiliki kekayaan biodiversiti. Fauna Flora baik itu dilindungi maupun tidak dilindungi tersebar di hutan-hutan Sumatera. Namun, dengan maraknya perdagangan dan perburuan tumbuhan dan satwa liar dilindungi, penting untuk mengetahui jenis-jenis satwa dilindungi khususnya di Sumatera. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat penting dalam pengawasan peredaran tumbuhan dan satwa liar dilindungi maupun apabila ada penemuan satwa langsung.

Kali ini, Kita bicara Kucing. Famili Felidae ini memiliki banyak spesies dan beberapa diantaranya merupakan endemik Sumatera. bagi pecinta kucing, satwa ini banyak menjadi incaran untuk dipelihara. Ada pula yang memburu satwa ini untuk dijadikan aksesoris dan sebagainya. Maka dari itu, yuk kenali kucing-kucing berikut yang dilindungi dan dilarang untuk dimiliki, diburu dan diperdagangkan.

1.  Catopuma teinckii / Kucing emas / (NR)


Sumber Gambar : Vanaavi


Kucing Emas tinggal di hutan, savana, semak, dan padang rumput. Tersebar di Pulau Sumatera utamanya di Taman Nasional Kerinci Sebelat. Status Konservasi satwa ini Hampir terancam punah dengan populasi yang menurun setiap tahunnya. Kucing emas ini memiliki kebiasaan berkelompok, pakan buruannya seperti tikus dan ular. 

2.  Macan dahan sumatera /Neofelis diardi/ (EN)


Sumber Gambar : Chien C. Lee

 Macan Dahan Sumatera tersebar di Wilayah Sumatera khususnya si Taman Nasional seperti Taman Nasional Tesso Nilo dan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh. Populasi satwa yang terancam punah ini berkisar 2.500 individu dewasa dan terus menurun. Kebiasaan satwa ini berkelompok dengan pakan seperti kera, ular, bekantan dan mamalia kecil lainnya.


3. Panthera tigris sumatrae / Harimau Sumatera (EN)

Sumber gambar : Langgam.id


Harimau sumatera merupakan satwa endemik Sumatera yang tersebar di Kepulauan Sumatera khususnya di Taman Nasional di Sumatera. Satwa yang status konservasinya terancam punah ini hanya memiliki populasi sekitar 400-500 individu. Kucing besar yang memiliki kebiasaan soliter ini dapat hidup doo hutan dataran rendah (Rawa) Seperti Taman Nasional Berbak Sembilang dan hutan Dataran Tinggi Seperti Taman Nasional Kerinci Seblat. Kepunahan satwa ini tak lepas dari perburuan liar yang biasanya dimanfaatkan sebagai obat, makanan san perhiasan baik kulit, tulang maupun kumisnya. Harimau Sumatera merupakan hewan karnivora, makanannya berupa Babi, rusa, orang utan, unggas dan trenggiling.

4. Pardofelis Marmorata / Kucing batu (NT)

Sumber gambar : Chen C. Lee

Kucing batu merupakan satwa yang status konservasinya hampir terancam punah. Kucing batu tampak sekilas mirip dengan Kucing Dahan Sumatera dari motif bulu. Hanya saja Kucing batuk lebih banyak bintik hitamnya dan memiliki ekor lebih panjang. Satwa ini hidup di hutan tropis kering dan dataran rendah basah dengan ketinggian 0-2.500mdpl. Tersebar di Pulau Kalimantan dan Sumatera seperti di Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Kucing batu memangsa primata, tikus, reptil, burung, tupai, kalelawar buah, katak dan serangga.

5. Prionailurus bengalensis / Kucing Kuwuk  (LC)

Sumber gambar : centangbiru.com

Kucing Kuwuk hidup di hutan, semak, padang rumput dan lahan basar. Tersebar di pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Status konservasi kucing ini Sedikit kekhawatiran dengan populasi yang stabil. Kucing yang aktif dimalam hari ini memangsa ikan dan burung kecil. Dapat hidup di dekat pemukiman pedesaaan dan merupakan perenang yang hebat.

6. Prionailurus planiceps / Kucing Tandang  (EN)


Sumber Gambar : Marc Faucher

Kucing tandang tersebar di pulau Sumatera dan Kalimantan. Habitat kucing ini berada di ketinggian 0-700 m di hutan lahan basa, rawa, danau, sungai dan hutan. Status Konservasi satwa ini terancam punah dengan populasi yang menurun sekitar 2.449 ekor. Kebiasaan kucing ini berkelompok dengan mangsa ikan dan burung kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar